OPTIMALISASI PENANGGULANGAN ABRASI DI KECAMATAN SAYUNG KABUPATEN DEMAK

Posted by konservasi 120 UNNES on 18.56

Pendidikan Konservasi Rombel 120 tahun akademik 2016/2017 Dosen: Dr. eva Banowati, M.Si. , ini adalah blog kami sebagai mahasiswa konservasi angkatan tahun 2016, lets check it out !!


OPTIMALISASI PENANGGULANGAN ABRASI DI KECAMATAN SAYUNG KABUPATEN DEMAK
Nama : Fatkhulil Jannah Eva Agustina
NIM : 5213416051

 
Iklim tropis di indonesia dan curah hujan yang tinggi mengakibatkan struktur tanah di Indonesia rentan terjadi erosi, terlebih pada daerah pesisir pantai. Erosi pantai (abrasi) adalah proses pengurangan atau pengikisan tanah pada daerah pantai yang mengakibatkan melebarnya daerah garis pantai. Beberapa tahun terakhir menunjukkan data peningkatan erosi pantai (abrasi) pada beberapa daerah. Pantai dikatakan mengalami abrasi bila angkutan sedimen yang terjadi ke suatu titik lebih besar bila dibandingkan dengan jumlah sedimen yang terangkut ke luar titik tersebut (Suwedi, 2006). 
Di pantai utara Jawa Tengah luasan abrasi sudah mencapai 5.500 hektar yang tersebar di 10 kabupaten. Salah satu daerah yang mengalami abrasi cukup parah adalah pantai di kecamatan Sayung kabupaten Demak. Beberapa permasalahan yang ada di daerah tersebut adalah penurunan fungsi lahan dikarenakan abrasi pantai dan penggenangan air laut di kawasan tambak seluas 582,8 ha yang selama lima tahun ini tergenang dan kemudian hilang (Bappeda Demak, 2000). Ini menunjukkan bahwa kabupaten Demak adalah salah satu wilayah di Jawa Tengah yang terkena dampak abrasi cukup parah. Laju penurunan tanah setiap tahunnya mencapai 5-10 cm. Bahkan beberapa desa sebagian pemukimannya telah terendam karena abrasi tersebut. 
Abrasi di daerah ini terjadi karena banyak sebab, diantaranya pemompaan air yang terkandung dalam tanah secara berlebihan sebagai pemenuhan kebutuhan masyarakat dan kebutuhan industri, kerusakan hutan mangrove, pencemaran limbah industri, dan lain-lain. Kerugian yang ditanggung masyarakat yang bermukim di daerah ini seperti hilangnya tempat tinggal, mata pencaharian serta lahan pekerjaan (ladang dan pertambakan) yang berpengaruh pada kualitas hidup yang semakin menurun.
Pemerintah daerah telah melakukan berbagai upaya untuk menangani masalah ini, seperti pembangunan sabuk pantai dan drainase. Namun hasil upaya tersebut dinilai  kurang maksimal dan boleh dikatakan terlambat karena pada implementasinya hasilnya masih jauh dari harapan. Peerintah daerah seharusnya dapat melakukan upaya tambahan seperti pemasangan turap, pengurugan garis pantai dengan material yang tahan erosi, serta penggunan pembenah tanah yang sesuai dengan tanah daerah tersebut. Untuk itu perlu dilakukan pembenahan lagi bukan hanya dari pemerintah daerah saja, namun juga bersama masyarakat  sekitar agar hasil dapat dicapai dengan maksimal. 

Strategi awal yang akan dilakukan pada kegiatan kali ini adalah mengadakan sosialisasi kepada masyarakat guna meningkatkan kesadaran tentang pentingnya lingkungan sekitar. Langkah selanjutnya masyarakat akan diberi pelatihan untuk melakukan penanaman dan perawatan mangrove yang baik dan benar sesuai dengan panduan yang tepat. Kemudian dilanjutkan dengan mentoring yang akan di cek setiap 2 minggu sekali untuk memastikan masyarakat benar-benar mengimplementasikan sosialisasi dan pelatihan yang telah diadakan.


Nama Anda
New Johny WussUpdated: 18.56

0 komentar:

Posting Komentar

Entri Populer

Diberdayakan oleh Blogger.

Daftar Blog Saya

PGA Head Teaching Professional

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

cari blog-blog menarik disini

Pages

What's Trending

CB