Sate JAMPUT ( Jamur Tiram Putih) Sebagai Jajanan Inovasi dan Kaya Gizi

Posted by konservasi 120 UNNES on 18.42

Pendidikan Konservasi Rombel 120 tahun akademik 2016/2017 Dosen: Dr. eva Banowati, M.Si. , ini adalah blog kami sebagai mahasiswa konservasi angkatan tahun 2016, lets check it out !!


PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA



BIDANG KEGIATAN :
PKM KEWIRAUSAHAAN (PKMK)








Diusulkan oleh:
Galuh Rahmadanti  (3212316011)

SURVEY DAN PEMETAAN WILAYAH



UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
SEMARANG
2016
A. JUDUL PROGRAM

“Sate JAMPUT ( Jamur Tiram  Putih) Sebagai Jajanan Inovasi dan Kaya Gizi”

B. LATAR BELAKANG MASALAH
            Anak muda zaman sekarang tidak lepas dari yang namanya jajanan. Jajanan sudah menjadi makanan ringan sehari-hari dan telah menjadi budaya masyarakat. Jajanan sekarang, kebanyakan masih belum memenuhi kriteria gizi yang baik. Padahal, menurut Zulaikhah (2005) dalam jurnal Kandungan Gizi Jamur Tiram dikettahui bahwa jajanan yang baik dapat memberikan asupan energi (22.5%), protein (35,6%), Fe(42,1%), vitamin A (31,3%), dan vitamin C (37,3%).
            Ada macam-macam bahan yang dapat diolah sebagai jajanan, antara lain yang berasal dari hewan dan nabati. Sebagian besar jajanan diolah dari bahan hewani, padahal sebagian bahan dari hewani mengandung kolestrol (rambak dan cilok), sehingga berpengaruh buruk bagi kesehatan. Pengolahan jajanan sebagian besar menggunakan minyak goreng/digoreng, sehingga menambah resiko kolestrol tinggi.
            Tidak demikian dengan bahan nabati, bahan yang berasal dari nabati hampir tidak ada yang mengandung kolestrol sehingga aman dikonsumsi oleh tubuh. Banyak sekali contoh jajanan yang berbahan baku nabati, seperti kripik gadung, kripik talas, dan kripik sukun. Jamur crispy juga termasuk dalam jajanan yang berasal dari nabati. Meskipun jamur memiliki kandungan gizi yang baik (jamur tiram putih), tapi jika pengolahannya tidak sesuai maka kandungan gizi dalam jamur akan berkurang. Kebanyakan sekarang, pemanfaatan jamur tiram putih diolah menjadi crispy (digoreng), sehingga kandungan gizi jamur akan berkurang dan juga akan menambah kolestrol yang berasal dari minyak goreng tersebut.
            Masyarakat yang mengonsumsi jajanan dipasaran dapat dikatakan tidak stabil, hal tersebut dikarenakan belum banyaknya inovasi jajanan baru yang sehat, sehingga masyarakat terasa bosan dan beralih ke makanan berat. Hal inilah yang akan membuat peluang pasar jajanan-jajanan sehat yang berinovasi baru terbuka lebar. Salah satu cara yang dapat mengalihkan perhatian masyarakat adalah membuat jajanan yang memiliki kandungan gizi tinggi, tetapi harganya dapat dijangkau masyarakat dengan pengolahan dan pengemasan yang sehat.
            Komposisi jajanan yang akan disajikan adalah jamur tiram putih yang dioah menjadi sate jamur dengan berbagai macam bumbu seperti barbeque, bumbu sate asli, balado dan lain-lain. Cara pengolahan dibakar (seperti sate pada umumnya) agar cita rasa dan aroma terjaga dan bebas kolestrol (non minyak goreng) dengan kemasan yang ramah lingkungan (menggunakan daun pisang). Kandungan gizi dan khasiat jamur tirammemiliki kadar protein yang tinggi dengan asam amino yang lengkap, termasuk asam amino esensial yang dibutuhkan manusia.Selain itu jamur tiram mengandung vitamin B1, B2 dan beberapa garam mineral dari unsur-unsur Ca,P,Fe,Na dan K.Kandungan serat jamur mulai 7,4% sampai 27,6% sangat baik bagi pencernaan.
Tabel 1. Kandungan Nutrisi Pada Jamur Tiram
No
Komposisi
Prosentase(%)
1
Protein
27
2
Karbohidrat
58
3
Abu
9,3
4
Lemak
1,6
5
Serat
11,5
6
Kalori
265,5 kl
Sumber: AGBI Parung Kudu, Sukabumi (BPS, 2011)

Berdasarkan fakta tersebut jajanan inovasi sate “JAMPUT”  yang bernilai gizi tinggi dan bebas kolestrol dapat menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat serta membuka peluang menjadi jajanan favorit baru masyarakat, karena masih minimnya produk olahan jamur.Oleh karena itu, kami memilih jamur selain sebagai inovasi baru juga ingin berperan dalam menjaga kesehatan banyak masyarakat khususnya di kota Jember dalam bentuk jajanan yang sehat dan bergizi tinggi.






















C. PERUMUSAN MASALAH
Permasalahan yang menjadi latar belakang proposal ini adalah :
1. Minimnya jajanan sehat dan kaya gizi yang belum mencukupi kebutuhan energi harian.
2. Jamur tiram putih kaya protein nabati dan kalori belum banyak dimanfaatkan sebagai jajanan.
3. Konsep penyajian produk yang kreatif dan ramah lingkungan sehingga meningkatkan selera konsumen.

D. TUJUAN PROGRAM
Program ini bertujuan:
1. Meningkatkan nilai jual jamur tiram putih sebagai pangan sehat dan kaya gizi.
2. Menambah keragaman pangan yang sehat dengan harga terjangkau bagi masyarakat.
3. Meningkatkan keterampilan (softskill) berwirausaha.
4. Membantu asupan energi harian.

E. LUARAN YANG DIHARAPKAN
Produk yang dihasilkan adalah sate jamur tiram putih. Sate jamur tiram putih yang dibuat menyajikan variasi menu jamur yang sehat, murah, dan kaya gizi. Sate Jamur tiram putih ini diharapkan nantinya dapat dijalankan oleh mahasiswa dan memiliki keuntungan bisnis yang menjanjikan.
  
F. KEGUNAAN
Kegiatan ini memiliki kegunaan yang baik diantaranya :
1. Kegiatan ini dapat mengasah keterampilan berwirausaha mahasiswa.
2. Kegiatan ini melatih kemampuan bekerja sama di dalam tim.
3. Dapat meningkatkan sosialisasi dengan masyarakat luas
4. Dapat meningkatkan manajemen waktu dan uang mahasiswa.
5. Dapat meningkatkan konsumi masyarakat akan jamur tiram.
6. Dapat mengenal sebuah produk jajanan Sate Jamur Tiram Putih “JAMPUT”.





G. METODE PELAKSANAAN PROGAM

1. Pra Produksi
1. Tahap Perencanaan
·  Hal pertama yang dilakukan pada saat tahap perencanaan yaitu survey pasar yang dilakukan sebagai langkah awal dalam memulai sebuah usaha. Tujuan dilakukannya survei  adalah untuk mengetahui kondisi pasar, minat konsumen, dan perencanaan inovasi lebih lanjut.
· Hal kedua yang perlu dilakukan pada saat tahap perencanaan yaitu melakukan studi kelayakan terhadap usaha yang akan dijalankan. Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui apakah kegiatan ini memiliki prospek yang menguntungkan dan memiliki prospek jangka panjang.
1. Tahap Persiapan
· Persiapan yang perlu dilakukan adalah meliputi persiapan dalam pemilihan dan penyediaan tempat serta sarana dan prasarana untuk menunjang proses produksi.
· Persiapan dan pengadaan  bahan baku serta bumbu-bumbu untuk langkah awal memulai suatu usaha. Persiapan bahan baku yang lengkap akan memudahkan saat proses produksi seuatu usaha.
1. Tahap Pengadaan Produk
· Pembuatan sampel barang diperlukan sebagai langkah awal untuk mengetahui kualitas suatu produk sebelum nantinya dipasarkan dalam jumlah besar. Dalam pembuatan tester, hal yang perlu dilaksanakan untk mengetahui cita rasa produk, pengemasan produk, takaran produk per sajian serta penampilan produk. Sampel yang telah dibuat kemudian dibuat sebagai acuan untuk mengenali selera masyarakat dan dapat dijadikan sebagai tolok ukur produk yang bagaimana yang sesuai dengan selera masyarakat.

2. Produksi
1. Tahap pelaksanaan kegiatan
· Proses produksi merupakan kegiatan inti dari aktivitas wirausaha, kegiatan produksi memiliki beberapa tahapan, tahapapn tersebut meliputi persiapan bahan baku, kegiatan pengolahan  dan pembuatan produk, pengemasan, dan juga pemasaran kepada konsumen
· Salah satu kegiatan produksi adalah pemasaran. Pemasaran merupakan kegiatan yang sangat penting karena dengan pemasaran, produk yang dihasilkan dapat dipasarkan kepada konsumen. Pemasaran dapat dikatakan berhasil ketika terdapat suatu strategi pemasaran yang efektif dan menarik konsumen, misalnya melalui mekanisme penentuan segmentasi pasar dan pemasaran melalui media-media sosial yang atraktif dan dapat menarik konsumen. Pemasaran juga harus memperhatikan segmentasi konsumen dan segmentasi lokasi pemasaran, kegiatan promosi dan kegiatan perluasan usaha atau pangsa pasar.
· Promosi dilaksanakan dengan tujuan untuk mengenalkan produk kepada konsumen. Hal ini dilakukan dengan membuat pamflet-pamflet yang di design  dengan sedemikian rupa dan berisi informasi tentang gambaran produk, penawaran barang dan harga,  cara pemesanan, diskon yang diberikan kepada pelanggan serta mengenai lokasi penjualan produk. Sasaran pamflet  ini adalah tempat-tempat umum yang potensial untuk dikunjungi banyak orang, seperti pasar, alun-alun kota, kantor-kantor pemerintah, lembaga pendidikan, dan pada tempat-tempat strategis misalnya di daerah perempatan atau pertigaan jalan raya yang sering dilalui oleh banyak orang.


3. Pasca Produksi
1. Tahap pelaporan
· Tahapan akhir yang dilakukan adalah kegiatan pelaporan yang berada pada tahap pasca produksi. Tahap pelaporan berisikan laporan data kegiatan mulai dari tahap pasca produksi dan tahap produksi dengan durasi waktu tertentu. Tahap pelaporan ditujukan untuk mengetahui rangkaian kegiatan usaha dan keuntungan yang didapat, sehingga diperoleh data yang akurat sebagai bahan evaluasi.

H. LAMPIRAN
1. Bahan yang digunakan :
–          Jamur tiram putih                                   –    Kecap
–          Garam                                                    –    Air
–          Mentega                                                 –    Lombok
–          Gula merah                                            –    Arang kayu
–          Kacang goreng                                      –    Perasa barbeque
–          Perasa balado                                         –    Perasa ayam panggang
1. Alat yang digunakan :
–          Pisau                                                      –    Daun pisang
–          Talenan                                                  –    Kuas
–          Tempat pembakaran                              –    Sendok
–          Sujen
–          Piring


Nama Anda
New Johny WussUpdated: 18.42

0 komentar:

Posting Komentar

Entri Populer

Diberdayakan oleh Blogger.

Daftar Blog Saya

PGA Head Teaching Professional

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

cari blog-blog menarik disini

Pages

What's Trending

CB