PEMBUATAN DETERGEN TRADISIONAL RAMAH LINGKUNGAN DARI BIJI LERAK

Posted by konservasi 120 UNNES on 18.48

Pendidikan Konservasi Rombel 120 tahun akademik 2016/2017 Dosen: Dr. eva Banowati, M.Si. , ini adalah blog kami sebagai mahasiswa konservasi angkatan tahun 2016, lets check it out !!




Nama : Fitriani Sinta Ayuningtyas
Nim    : 5213416065
Prodi  : Teknik Kimia
PEMBUATAN DETERGEN TRADISIONAL RAMAH LINGKUNGAN DARI BIJI LERAK
Sabun adalah bahan yang digunakan untuk mencuci dan mengemulsi. Sabun terdiri dari dua komponen utama yaitu asam lemak dengan rantai karbon dan sodium atau potasium. Sabun merupakan pembersih yang dibuat dengan reaksi kimia antara kalium atau natrium dengan asam lemak dari minyak nabati atau lemak hewani. Sabun memiliki kelarutan yang tinggi dalam air, tetapi sabun tidak larut menjadi partikel yang lebih kecil, melainkan larut dalam bentuk ion.  Sabun pada umumnya dikenal dalam dua wujud, sabun cair dan sabun padat. Perbedaan utama dari kedua wujud sabun ini adalah alkali yang digunakan dalam reaksi pembuatan sabun. Sabun padat menggunakan natrium hidroksida (NaOH), sedangkan sabun cair menggunakan kalium hidroksida (KOH) sebagai alkali.
Deterjen merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi setiap rumah tangga di Indonesia. Mencuci dengan menggunakan deterjen merupakan salah satu hal lazim yang dilakukan oleh ibu rumah tangga. Harga deterjen yang dijual di pasaran pun bervariasi, mulai dari ukuran kecil dengan harga ribuan rupiah sampai yang berukuran satu kilogram dengan harga puluhan ribu rupiah. Di Indonesia pun terdapat berbagai macam jenis deterjen yang dijual di pasaran. Deterjen dapat dengan mudah ditemui di warung-warung kecil, pasar tradisional, minimarket, maupun di supermarket.
Persaingan produk deterjen pun terjadi sekarang ini. Produsen mempromosikan produk buatan mereka dengan berbagai macam cara, antara lain dengan memberi hadiah berupa piring, gelas, ataupun produk deterjen mereka dalam kemasan kecil. Promosi lainnya biasanya berupa penambahan bahan pewangi, pelembut, zat aditif, pemutih, dan lain-lain. Produsen juga mempromosikan produknya yang memberikan busa yang melimpah. Persepsi penduduk Indonesia saat ini adalah busa yang melimpah akan menghilangkan kotoran yang ada di pakaian dengan cepat. Namun persepsi ini sebenarnya salah, busa yang melimpah bukan jaminan akan kebersihan pakaian yang dicuci. Sebaliknya busa deterjen ini akan menjadi limbah yang sulit diuraikan oleh bakteri.
Limbah yang tidak terurai dengan baik akan menjadi suatu permasalahan bagi lingkungan. Butuh waktu yang lama agar senyawa-senyawa kimia yang terkandung dalam limbah deterjen dapat terurai secara alami oleh bakteri. Oleh karena itu, artikel ini diharapkan dapat membuka wawasan masyarakat akan dampak dari limbah deterjen terhadap lingkungan dan kesehatan. Masyarakat diharapkan dapat memilih deterjen yang ramah lingkungan serta tidak mengganggu ekosistem yang ada di alam dengan mengetahui dampak limbah deterjen terhadap lingkungan dan kesehatan.
Disini saya berusaha membuat detergen yang ramah lingkungan dari biji lerak. Sabun lerak tak hanya ramah lingkungan, tapi juga ampuh membersihkan kotoran dan mengawetkan warna pakaian. 
Detergen ini memakai Sapindus rarak de candole atau yang populer dengan sebutan lerak alias lamuran sebagai bahan baku. Lerak adalah pohon dengan kualitas kayu yang setara dengan kayu jati dan banyak tumbuh di Pulau Jawa dan Sumatra.
Biji pohon itu mengandung saponin yang menghasilkan busa dan berfungsi sebagai bahan pencuci dan pembersih. Biji lerak terbungkus kulit cukup keras bulat seperti kelereng. Kalau sudah masak, warnanya cokelat kehitaman dan permukaan licin dan mengilat.
Sejak jaman dahulu Lerak dipercaya bisa membuat warna selendang batik akan tetap awet, dan yang tidak kalah penting ketika mencuci limbah air juga tidak mengandung bahan kimia yang dapat menimbulkan polusi seperti detergen modern yang terbuat dari bahan kimia. Namun sayangnya Untuk saat ini cara tersebut memang bisa dibilang sudah sangat jarang dilakukan, mengingat budaya berpakaian dengan batik untuk keseharian juga kian lama kian sedikit orang yang berminat dan hanya dipakai pada acara khusus saja.
Alat dan bahan :
1.  Biji lerak kira-kira 30 biji
2. Panci
3. Kompor
4. LPG
5. Air
6. Sendok
7. Saringan
8. Botol



Cara pembuatan :
1. Siapkan biji lerak kira-kira 30 butir kemudian ambil dagingnya saja dan buang isinya
2. Siapkan wadah untuk merebus, masukan daging biji lerak ditambah dengan air kira-kira 3 liter kemudian rebuslah kira-kira setengah jam
3. Biasanya akan timbul busa, dan hal ini menandakan jika zat saponin sudah keluar dari daging biji lerak dan tercampur dengan air ketika direbus.
4. Jika sudah demikian angkat dan dinginkan, kemudian saringlah dan masukan kedalam botol
5. Sabun lerak alami siap untuk digunakan






Nama Anda
New Johny WussUpdated: 18.48

0 komentar:

Posting Komentar

Entri Populer

Diberdayakan oleh Blogger.

Daftar Blog Saya

PGA Head Teaching Professional

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

cari blog-blog menarik disini

Pages

What's Trending

CB